Jorge Lorenzo sangat berjasa dalam pengembangan motor Ducati MotoGP.
Roma, runganSport — Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo meninggalkan Yamaha pada akhir musim MotoGP 2016 lalu.
Dia bergabung dengan tim pabrikan Italia, Ducati selama dua musim, 2017 dan 2018, yang sering di cap gagal karena menang tak pernah membawa motor merah menjadi juara dunia.
Namun masukan Lorenzo selama pengembangan dua tahun tersebut, menjadikan Ducati kini motor yang sangat ditakuti di grid MotoGP.
Hal ini diakui langsung oleh sang insinyur Ducati, Gigi Dall’Igna dan juga Track Enginerr Francesco Bagnaia, Cristian Gabarrini.
“Banyak ide yang kami miliki, banyak intuisi, mendengarkan instruksi Jorge.
Dia datang dari Yamaha, motor yang sangat kuat pada tahap itu, dan sejak awal saya mendengarkan komentar Jorge,” kata Dall’Igna kepada MOTO.IT.
Ducati dulu sanngat menuntut fisik dan sulit dikendarai.
“Tangkinya lebih rendah dan saya tidak bisa mengandalkan pengereman, itu membuat saya semakin lelah.
Saya memberi tahu para insinyur, tapi entah mereka tidak memahami saya atau mereka tidak terlalu mempercayai saya, sehingga jangka waktu yang lama berlalu hingga bagian kecil ini tiba,” ucap Lorenzo kepada BT SPORT.
Akhirnya kini Ducati menjadi motor paling kompetitif di grid MotoGP.
Cristian Gabarrini yang sekarang menjadi track engineer Francesco Bagnaia, yang juga memainkan peran tersebut bersama Lorenzo pada 2017 dan 2018, mengakui di jasa besar Lorenzo dalam pengembangan.
“Dia meminta banyak perubahan dan penyesuaian pada motornya selama dua tahun dan dia benar. karena banyak hal yang masih ada sampai sekarang.
Jorge mempunyai kepekaan yang sangat tepat, yang merupakan keuntungan besar.
Komentarnya tentang sepeda motor sudah cukup untuk menulis ensiklopediam,” demikian Gabbarini sebagaimana dimuat AS.COM.
Lorenzo pada awalnya memang sangat kesulitan dengan Ducati, namun Ketika pabrikan Bologna sudah memberinya motor kompetitif, dia mampu meraih kemenangan dan podium di tahun keduanya.
Juga, Ducati mulai mampu bertarung dengan Honda yang dikendarai oleh Marc Marquez yang sangat mendominasi pada saa itu. (rs/gp)