Marc Marquez menjabarkan mengapa dia tidak mungkin bisa menjadi juara dunia di tahun 2024.
Madrid, runganSport — Pembalap Spanyol, Marc Marquez memiliki keputusan sulit dalam karir balapnya di MotoGP.
Dia rela meninggalkan tim pabrikan dengan gaji tinggi demi beralih ke Ducati.
Namun dia hanya mendapat tempat di tim satelit Gresini Racing, dengan motor yang setahun lebih tua.
Peralihan dari Honda ke Ducati diharapkan membawa perubahan, yang berhasil dia raih dengan menempati posisi ketiga di klasemen akhir.
Setelah musim selesai, Marquez menjelaskan bagaimana tantangan tahun pertamanya di Ducati.
“Pada level sensasi tubuh, saya lebih memilih tes Valencia,” kata Marquez.
“Sekalipun itu hanya sebuah tes, mencoba motor yang berbeda setelah 10 tahun, secara fisik, merupakan dorongan terbesar yang saya dapatkan tahun ini,” akuinya.
“Kemudian saya memiliki dua momen penting: podium di Jerez, di mana saya melihat kemenangan sudah sangat dekat, dan kemudian kemenangan di Aragon, yang dikejar.
Itu bukan obsesi, tapi saya mengejarnya. Saya dapat dengan aman mengatakan bahwa saya telah menyelesaikan semua yang saya miliki di buku catatan saya.
Ada yang mungkin bertanya: ‘Dan bukankah Anda bercita-cita menjadi juara?’ Itu tidak realistis setelah empat tahun tanpa memenangkan gelar,” demikian pengakuan Marquez dalam wawancara dengan AS.COM.
Setelah tahun pertama yang mengesankan, Marquez akhirnya terpilih naik ke tim pabrikan Ducati Lenovo mulai 2025 mendatang.
Juara dunia delapan kali itu akan bertandem dengan bintang Italia, Francesco Bagnaia yang sudah lama di Ducati. (rs/gp)
Baca:
- Begini Taktik Marquez Kalahkan Bagnaia di MotoGP 2025
- Ducati Ungkap Keunggulan Bagnaia yang Tak Dimiliki Marquez
- Martin Curiga Ducati Sedang Menyesal Tak Memilihnya ke Tim Pabrikan